zmedia

Profil KH. Mksum Jahuhari sang pendekar rambut api..

jagad desa 86.com
KH. Mksum Jahuhari adalah seorang tokoh agama berpengaruh yang berasal dari Kanigoro, Kecamatan Keras, Kabupaten Kediri. Beliau dikenal sebagai kiai yang dihormati, memiliki pemahaman mendalam dalam ilmu agama, dan berperan aktif dalam mengembangkan pendidikan Islam serta membina umat di daerahnya.

Sebagai seorang kiai, KH. Mksum Jahuhari kerap terlibat dalam kegiatan keagamaan seperti pengajian, dakwah, dan pembinaan spiritual masyarakat. Beliau juga dikenal sebagai sosok yang berwibawa dan memiliki pengaruh luas di kalangan masyarakat muslim di Kediri dan sekitarnya.
 KH. Maksum Jauhari, yang lebih dikenal sebagai Gus Maksum, adalah tokoh penting dalam organisasi Pencak Silat Pagar Nusa, dan beliau dianggap sebagai salah satu Guru Besar Pagar Nusa. Gus Maksum berasal dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, dan dikenal karena perannya yang sangat besar dalam membesarkan Pagar Nusa sebagai badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang bergerak di bidang bela diri.

Di bawah bimbingan Gus Maksum, Pagar Nusa berkembang pesat dan menjadi salah satu organisasi pencak silat yang besar di Indonesia. Beliau tidak hanya terkenal karena keahliannya dalam bela diri, tetapi juga karena kewibawaannya dalam ilmu agama dan spiritualitas, sehingga menjadi sosok yang dihormati baik di kalangan santri maupun pendekar.
Kepemimpinan dan pengaruh Gus Maksum di Pagar Nusa menjadikannya figur sentral yang dikenang dalam sejarah perkembangan organisasi ini.

Guru besar Pagar Nusa yang diakui sebagai pendiri dan tokoh utama dalam organisasi ini adalah KH. Mahfudz Ridwan, yang juga merupakan pendiri Pagar Nusa. Sebagai pendekar ulama, beliau memiliki peran penting dalam pengembangan pencak silat di kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

Sementara itu, untuk ketua pusat Pagar Nusa (Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa), saat ini dijabat oleh M. Nabil Haroen (Gus Nabil). Gus Nabil adalah salah satu tokoh muda NU yang aktif dalam memperkuat organisasi ini di tingkat nasional dan memajukan pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia.

Gus Nabil juga berperan dalam meningkatkan peran Pagar Nusa tidak hanya sebagai organisasi bela diri, tetapi juga sebagai penjaga kedaulatan ulama dan Nahdlatul Ulama dari berbagai ancaman, baik fisik maupun ideologis.

Pendiri Pagar Nusa adalah KH. Mahfudz Ridwan, seorang ulama dan pendekar yang berasal dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Beliau memprakarsai pendirian organisasi ini untuk menjaga ulama, pesantren, dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) dari berbagai ancaman fisik maupun ideologis, serta melestarikan pencak silat sebagai budaya bangsa.

Tokoh-tokoh lain yang turut membantu dalam pendirian Pagar Nusa antara lain:

1. KH. Ali Maksum (Pengasuh Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta) yang memberikan dukungan kuat terhadap pembentukan Pagar Nusa.

2. KH. Mahrus Aly (Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo) yang menjadi tokoh kunci dalam pengembangan Pagar Nusa di kalangan pesantren.

3. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), tokoh Nahdlatul Ulama yang turut memberikan perhatian besar terhadap pelestarian seni bela diri dan perlindungan terhadap NU.

Pagar Nusa diresmikan pada tanggal 3 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, yang juga menjadi tempat lahirnya organisasi ini.Pungkas