zmedia

visi dan misi pagar nusa serta sejara singkat nya.

Pagar Nusa (Pagarnusa) adalah salah satu organisasi di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) yang berfokus pada seni bela diri pencak silat. Organisasi ini resmi berdiri pada tanggal 3 Januari 1986, di Ponpes Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Pendirian Pagar Nusa dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk melindungi ulama, pesantren, dan warga NU, sekaligus menjaga dan melestarikan tradisi pencak silat.

Misi dan Visi Pagar Nusa:

Visi:

Menjadi wadah bela diri pencak silat yang berperan dalam melindungi dan memperjuangkan nilai-nilai Islam ala Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah.


Misi:

1. Mengembangkan dan melestarikan seni bela diri pencak silat sebagai warisan budaya Nusantara.


2. Melatih anggota agar memiliki keahlian dalam bela diri sekaligus berakhlak mulia.


3. Menjaga keamanan, kedaulatan, dan keutuhan negara, ulama, serta NU.


4. Membangun kader-kader yang memiliki semangat juang tinggi untuk membela agama dan bangsa.



Pagar Nusa di Bawah Naungan:

Pagar Nusa merupakan bagian dari Nahdlatul Ulama (NU), khususnya bernaung di bawah Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (LESBUMI) NU. Organisasi ini juga terkait dengan organisasi-organisasi bela diri tradisional yang kerap dilatih di pesantren-pesantren.

Badan Hukum:

Sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama, Pagar Nusa memiliki payung hukum dalam bentuk organisasi NU yang sudah terdaftar sebagai badan hukum di Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.

Tujuan Berdirinya Pagar Nusa:

Tujuan utama berdirinya Pagar Nusa adalah untuk menjaga ulama, pesantren, dan Nahdliyin dari berbagai ancaman, baik fisik maupun ideologis.

Selain itu, Pagar Nusa juga bertujuan melestarikan pencak silat sebagai warisan budaya nasional, serta membentuk generasi muda yang kuat, berakhlak mulia, dan cinta tanah air.
Pendiri Pagar Nusa adalah KH. Mahfudz Ridwan, seorang ulama dan pendekar yang berasal dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Beliau memprakarsai pendirian organisasi ini untuk menjaga ulama, pesantren, dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) dari berbagai ancaman fisik maupun ideologis, serta melestarikan pencak silat sebagai budaya bangsa.

Tokoh-tokoh lain yang turut membantu dalam pendirian Pagar Nusa antara lain:

1. KH. Ali Maksum (Pengasuh Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta) yang memberikan dukungan kuat terhadap pembentukan Pagar Nusa.

2. KH. Mahrus Aly (Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo) yang menjadi tokoh kunci dalam pengembangan Pagar Nusa di kalangan pesantren.

3. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), tokoh Nahdlatul Ulama yang turut memberikan perhatian besar terhadap pelestarian seni bela diri dan perlindungan terhadap NU.

Pagar Nusa diresmikan pada tanggal 3 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, yang juga menjadi tempat lahirnya organisasi ini.
Guru besar Pagar Nusa yang diakui sebagai pendiri dan tokoh utama dalam organisasi ini adalah KH. Mahfudz Ridwan, yang juga merupakan pendiri Pagar Nusa. Sebagai pendekar ulama, beliau memiliki peran penting dalam pengembangan pencak silat di kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

Sementara itu, untuk ketua pusat Pagar Nusa (Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa), saat ini dijabat oleh M. Nabil Haroen (Gus Nabil). Gus Nabil adalah salah satu tokoh muda NU yang aktif dalam memperkuat organisasi ini di tingkat nasional dan memajukan pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia.

Gus Nabil juga berperan dalam meningkatkan peran Pagar Nusa tidak hanya sebagai organisasi bela diri, tetapi juga sebagai penjaga kedaulatan ulama dan Nahdlatul Ulama dari berbagai ancaman, baik fisik maupun ideologis.
Pungkas.