zmedia

Pentas Musik EL-BC di Karangwinongan Jadi Simbol Semangat Kebudayaan dan Persatuan Masyarakat Jombang

Pentas Musik EL-BC di Karangwinongan Jadi Simbol Semangat Kebudayaan dan Persatuan Masyarakat Jombang

Jombang,jagaddesa86.com– 28 Juni 2025
Semarak seni dan budaya kembali menggema di Jombang, Jawa Timur. Balai Desa Karangwinongan, Kecamatan Mojoagung, menjadi saksi gelaran spektakuler bertajuk “
Karangwinongan 2025 – Live Performance EL-BC Music”, sebuah pertunjukan musik rakyat yang tidak hanya menghadirkan hiburan berkualitas, tetapi juga menjadi ruang ekspresi kebudayaan yang menyatukan berbagai lapisan masyarakat.
Acara yang digelar pada Sabtu malam, 28 Juni 2025 pukul 20.00 WIB, ini berhasil menyedot perhatian warga dari berbagai penjuru Mojoagung dan sekitarnya. Dengan format panggung terbuka dan gratis untuk umum, kegiatan ini mencerminkan semangat gotong royong serta inklusivitas budaya yang kental dalam masyarakat pedesaan Indonesia.

Deretan Artis Lokal Berbakat, Menyemarakkan Malam Penuh Kesan
Panggung EL-BC Music kali ini menampilkan sejumlah bintang dangdut dan pop daerah yang telah malang melintang di panggung musik Jawa Timur. Mereka adalah Aura Sekar, Nova Yuana, Ussy Thalia, Nova Kharisma, dan Endang Andarista. Tak hanya itu, suasana semakin hidup dengan kehadiran Danar Nakasura, seorang host energik yang dikenal luas dalam berbagai panggung musik rakyat di wilayah Tapal Kuda dan Pantura.
Para penyanyi tampil memukau dengan busana tradisional-modern yang memadukan unsur glamor dan kearifan lokal. Lagu-lagu yang mereka bawakan—dari dangdut koplo hingga pop Jawa kontemporer—menjadi jembatan emosional antara generasi muda dan tua, antara tradisi dan modernitas.
Budaya Sebagai Pengikat Identitas dan Persaudaraan
Pertunjukan musik semacam ini lebih dari sekadar hiburan. Ia menjadi bagian dari ritual sosial yang memperkuat kohesi komunitas. Di tengah hiruk-pikuk perkembangan zaman dan tantangan digitalisasi budaya, pertunjukan langsung seperti ini menjadi penting dalam mempertahankan identitas lokal dan kebanggaan daerah.

Kepala Desa Karangwinongan dalam sambutannya menyatakan, “Kami ingin menjadikan acara seperti ini sebagai agenda rutin tahunan. Musik adalah bahasa universal, dan melalui musik, kami ingin mempererat tali persaudaraan warga serta membangkitkan semangat generasi muda untuk terus melestarikan budaya sendiri.”

EL-BC Music dan Spirit Kebudayaan Populer
EL-BC Music sebagai penyelenggara telah lama dikenal sebagai pelopor panggung hiburan rakyat yang merakyat namun berkualitas. Dengan tata panggung profesional, sound system mumpuni, dan pemilihan artis yang mengakar di hati masyarakat, EL-BC sukses mengangkat musik lokal ke panggung yang lebih terhormat.
Tak hanya berfokus pada musik, panggung EL-BC juga menyisipkan pesan-pesan sosial, edukatif, dan semangat kebersamaan yang kini semakin relevan di tengah arus individualisme global.
Kebudayaan yang Tak Pernah Mati
Acara ini menjadi bukti bahwa kebudayaan daerah bukanlah warisan yang harus diam di museum, melainkan sesuatu yang hidup, tumbuh, dan terus berkembang di tengah masyarakat. Semangat warga Karangwinongan untuk menghadiri acara ini bersama keluarga, membawa makanan dari rumah, dan duduk bersama di pelataran balai desa mencerminkan nilai luhur guyub rukun yang masih terjaga.

Antusiasme warga juga menjadi bukti bahwa seni pertunjukan tradisional yang dipadukan dengan inovasi modern masih memiliki tempat terhormat di hati masyarakat. Seorang pemuda desa bahkan menyebut, “Acara seperti ini membuat kami merasa bangga menjadi bagian dari desa kami sendiri.”

Ucapan Terima Kasih dan Harapan yang Mengakar
Di akhir acara, Carik Desa Karangwinongan, Bu Ayu, turut menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada seluruh unsur yang telah berkontribusi dalam suksesnya acara tersebut.
"Atas nama Pemerintah Desa Karangwinongan, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat, panitia, Karang Taruna, serta semua pihak yang telah bergotong royong dan bekerja keras. Inilah wajah kebudayaan kita—hidup, hangat, dan penuh semangat persaudaraan," ujarnya dengan mata berbinar haru.

Penutup: Menyalakan Nyala Budaya dari Desa
Sebagai penutup malam yang meriah itu, seluruh artis menyanyikan lagu bersama yang bertemakan persatuan dan cinta tanah air. Sontak, seluruh penonton ikut berdiri dan bernyanyi bersama—sebuah pemandangan yang mengharukan sekaligus menggugah.

Melalui acara ini, Karangwinongan bukan hanya menjadi tuan rumah hiburan malam, tapi juga penjaga api kebudayaan. Ini menjadi pengingat bahwa budaya hidup dari partisipasi rakyat, bukan sekadar dari wacana.

Semoga acara seperti ini terus berlanjut, tidak hanya sebagai agenda tahunan, tetapi sebagai gerakan budaya yang mampu membangun peradaban desa yang tangguh, seimbang, dan berdaya saing tinggi di era global.(Zil)