JOMBANG,jagaddesa86.com – Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Mojoagung, Kabupaten Jombang, dipastikan menjadi salah satu titik utama peluncuran Program Sekolah Rakyat yang akan diresmikan secara nasional oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada 14 Juli 2025. Program ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam mendorong pemberdayaan pendidikan berbasis sosial di seluruh penjuru Tanah Air.
Kesiapan SKB Mojoagung Teruji
SKB Mojoagung telah melalui proses evaluasi ketat yang dilakukan langsung oleh tim dari Sekretariat Negara Republik Indonesia. Hasil survei menunjukkan bahwa satuan pendidikan non-formal ini memenuhi seluruh indikator administratif dan teknis sebagai lokasi percontohan nasional. Pemerintah pusat menyatakan SKB Mojoagung layak dan siap untuk menyelenggarakan Program Sekolah Rakyat.
Dukungan Infrastruktur dan SDM
Renovasi sarana dan prasarana di SKB Mojoagung dilakukan secara menyeluruh, mulai dari perbaikan ruang belajar, asrama, kantin, hingga area pendukung lain yang menunjang kenyamanan peserta didik. Pemerintah Kabupaten Jombang juga memberikan dukungan operasional dengan pengadaan sumber daya manusia non-pendidik, termasuk tenaga administrasi, wali asrama, juru masak, hingga cleaning service.
Program untuk Anak Bangsa yang Rentan
Program Sekolah Rakyat menyasar anak-anak dari kelompok rentan, termasuk dari keluarga tidak mampu, anak putus sekolah, serta mereka yang selama ini tidak tersentuh pendidikan formal. Selain mengacu pada kurikulum nasional, program ini juga memuat penguatan karakter, keterampilan hidup, serta materi muatan lokal yang disesuaikan dengan potensi wilayah masing-masing.
Langkah Nyata Menuju Pendidikan Inklusif
Dengan kesiapan yang matang dan dukungan lintas sektor, SKB Mojoagung ditargetkan mulai beroperasi secara penuh pada tahun ajaran 2025/2026. Kehadiran Sekolah Rakyat ini menjadi simbol kuat dari komitmen pemerintah dalam menghadirkan pendidikan yang merata, terjangkau, dan inklusif untuk seluruh anak bangsa, tanpa kecuali.
Program ini juga diharapkan menjadi model pengembangan pendidikan sosial yang dapat direplikasi di daerah-daerah lain, sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk membangun Indonesia dari pinggiran dan memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal dalam pendidikan.