Kedungrejo, 13 Juli 2025 – Jagaddesa86.com
Balai Desa Kedungrejo malam itu penuh dengan suasana kekhusyukan dan kebersamaan. Dalam rangka pelestarian budaya sekaligus penguatan nilai-nilai spiritual dan sosial, Pemerintah Desa Kedungrejo menggelar Tasyakuran Sedekah Dusun pada Minggu malam (13/7/2025). Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam membangun pendidikan karakter berbasis budaya lokal dan kearifan masyarakat.
Acara dimulai selepas Salat Isya dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ustad Nafis, dilanjutkan tahlil dan doa bersama yang dipimpin oleh Ustad Ach Junaedi. Nuansa religius kian terasa saat para pemuda Dusun Kedungrejo melantunkan sholawat dengan semangat kebersamaan yang tinggi.
Yang menarik, kegiatan ini tak hanya menjadi ruang bagi warga dewasa, namun juga membuka partisipasi aktif bagi generasi muda. Sejumlah siswa-siswi dari SDN Kedungrejo diberi kesempatan tampil sebagai MC, pembaca tilawatil Qur’an, dan anggota tim sholawatan. Keterlibatan mereka menjadi bentuk nyata dari pendidikan karakter berbasis praktik langsung di tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Kedungrejo, Nurudin, SP, menyampaikan apresiasi atas antusiasme dan kekompakan warga, terutama generasi mudanya, dalam menjaga tradisi dan budaya lokal. “Tradisi sedekah dusun bukan hanya tentang ritual, tetapi juga media pembelajaran nilai-nilai luhur seperti syukur, gotong royong, dan cinta tanah kelahiran,” tegasnya.
Puncak acara diisi dengan mauidhoh hasanah oleh Ustad Samsul Huda, S.Pd.I, Kepala Pondok Pesantren Hidayatul Qur'an Gedek Mojokerto. Dalam tausiyahnya, beliau mengajak masyarakat untuk terus menanamkan nilai keimanan, pendidikan spiritual, dan tanggung jawab sosial dalam kehidupan sehari-hari. “Pendidikan tidak hanya di sekolah, tetapi juga dalam tradisi dan kehidupan sosial,” ujarnya.
Doa bersama menjadi penutup yang khidmat, dengan harapan agar seluruh warga senantiasa mendapatkan keberkahan, keselamatan, dan kesehatan dari Allah SWT.
Membangun Generasi Berkarakter Lewat Tradisi
Kegiatan ini membuktikan bahwa pendidikan karakter bisa tumbuh kuat di tengah masyarakat melalui tradisi yang diwariskan oleh leluhur. Sedekah dusun menjadi ruang belajar lintas usia: anak-anak belajar tampil percaya diri dan menghargai nilai-nilai keagamaan, pemuda belajar tentang kepemimpinan, dan orang tua menjadi teladan dalam menjaga harmoni sosial.
Dengan sinergi antara sekolah, pemerintah desa, dan tokoh agama, Desa Kedungrejo telah menunjukkan bahwa membangun peradaban dimulai dari hal-hal sederhana yang penuh makna: dari balai desa, dari tradisi, dari kebersamaan.(Moh)