zmedia

Harapan Buya Rofiq kepada dewan pendidikan yang telah di lantik Harus di Perkuat Pendidikan Berbasis NU di Kota Santri

Harapan Buya Rofiq kepada dewan pendidikan yang telah di lantik Harus di Perkuat Pendidikan Berbasis NU di Kota Santri

Jombang,jagaddesa86.com
Pelantikan Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang periode 2025–2030 dinilai menjadi momentum penting untuk memperkuat arah pendidikan yang berpijak pada nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah. Hal tersebut disampaikan oleh tokoh Nahdlatul Ulama Jombang, Buya Rofiq, usai menghadiri prosesi pengukuhan di Pendopo Pemkab Jombang, Selasa (12/8/2025).

Menurutnya, Jombang yang dikenal sebagai Kota Santri memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa proses pendidikan tidak tercerabut dari akar tradisi pesantren dan nilai-nilai keulamaan. “Mayoritas warga Jombang adalah nahdliyin. Maka wajar jika arah pendidikan di daerah ini harus mempertimbangkan gaya pendidikan khas NU agar selaras dengan identitas Kota Santri,” tegas Buya Rofiq.

Ia menambahkan, pendidikan berbasis NU perlu ditanamkan sejak jenjang paling dasar, memadukan kurikulum nasional dengan muatan lokal keagamaan yang kuat. “Jombang ini barometer NU di Indonesia. Wajib kita tanamkan pendidikan dasar berbasis NU agar generasi mendatang tetap berpegang pada ajaran para ulama,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Buya Rofiq juga menyampaikan selamat kepada Gus H. Rohmatul Akbar Rifa’i, ST., yang terpilih sebagai anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang. Ia berharap, kehadiran tokoh muda NU tersebut dapat membawa sinergi yang lebih kuat antara lembaga pendidikan formal dan pesantren.

“Selamat kepada Gus Rohmatul Akbar. Semoga amanah ini dapat dijalankan dengan baik. Dewan Pendidikan harus mendorong kebijakan yang berpihak pada sekolah, madrasah, dan pesantren yang menjadi benteng moral warga NU,” ungkapnya.

Buya Rofiq mengingatkan bahwa tantangan pendidikan di era modern tidak hanya menyangkut fasilitas dan teknologi, tetapi juga penjagaan akhlak, tradisi, dan kearifan lokal. “Pendidikan NU bukan sekadar transfer ilmu, melainkan juga penanaman adab, akhlak, dan hormat kepada guru. Itulah ruh pendidikan di Kota Santri,” katanya.

Mengutip pesan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari, Buya Rofiq menegaskan:

“Barang siapa memuliakan ulama, maka Allah akan memuliakannya; dan barang siapa merendahkan ulama, maka Allah akan merendahkannya.”

Ia pun mengajak seluruh pemangku kepentingan pendidikan di Jombang untuk berpegang pada prinsip NU:
“Menjaga tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik” (al-muhafazhah ‘ala al-qadim al-shalih wa al-akhdu bi al-jadid al-ashlah).(*)