JOMBANG,Jagaddesa86.com PERHUTANI (17/07/2025) — Dalam suasana penuh khidmat dan kesejukan, jajaran Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang melaksanakan kegiatan Yasinan dan Doa Bersama, sebuah tradisi spiritual yang rutin digelar setiap Jumat Legi — hari yang diyakini oleh masyarakat Jawa sebagai waktu yang sarat keberkahan dan momentum tepat untuk bermunajat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kegiatan yang berlangsung di Kantor KPH Jombang, Jalan KH. Wahid Hasyim, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, ini dimulai pada pukul 14.00 WIB dan diikuti oleh Plt Administratur KPH Jombang, Enny Handhayany Y.S., para pejabat struktural, karyawan, serta siswa magang yang sedang melakukan praktik kerja lapangan.
Suasana sederhana nan sakral menyelimuti ruangan saat ayat-ayat suci dilantunkan dengan tartil, dipimpin oleh Syaifudin Bahri, Kepala Seksi Utama Keuangan, SDM, Umum, dan IT. Lantunan Surah Yasin diikuti dengan doa bersama yang dipanjatkan untuk memohon kelancaran dalam bekerja, kesehatan jasmani-rohani, perlindungan dari segala musibah, serta keberkahan bagi keluarga besar Perhutani.
Dalam sambutannya, Enny Handhayany menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari ikhtiar batiniah guna memperkuat nilai spiritual di tengah kesibukan tugas kehutanan yang penuh tantangan dan risiko.
> “Yasinan dan doa ini bukan sekadar rutinitas, tapi menjadi wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga segala usaha kita dalam mengelola hutan, menjaga kelestarian alam, serta menyejahterakan masyarakat sekitar hutan selalu diberi kemudahan dan keselamatan,” tutur Enny dengan penuh harap.
Kegiatan spiritual ini juga menjadi momen untuk mendoakan para orang tua, leluhur, serta senior dan rekan sejawat yang telah berpulang. Dalam tradisi Jawa dan budaya kehutanan yang kental dengan nilai-nilai kearifan lokal, menghormati mereka yang telah mendahului menjadi bagian penting dari etika sosial dan spiritual.
Lebih jauh, kegiatan ini diharapkan menjadi pemupuk jiwa korsa—semangat persaudaraan yang kokoh di antara insan Perhutani. Dalam dinamika kerja di sektor kehutanan, yang sering kali melibatkan tantangan lapangan, kondisi alam yang tak menentu, serta tekanan tugas administrasi dan sosial kemasyarakatan, kekompakan dan keselarasan batin antarpegawai menjadi modal utama dalam menjaga performa kerja dan kebahagiaan hidup.
> “Kami ingin setiap karyawan tidak hanya kuat dalam kompetensi teknis, tapi juga kukuh dalam iman dan semangat kebersamaan. Karena pada akhirnya, hasil kerja yang baik tumbuh dari jiwa yang tenang dan hati yang bersyukur,” tambah Enny.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari para pegawai. Banyak di antaranya yang mengaku merasa lebih tenang, termotivasi, dan memiliki semangat baru setelah mengikuti doa bersama. Tak sedikit pula yang mengusulkan agar kegiatan serupa diperluas, misalnya dengan mengundang tokoh agama lokal atau menyisipkan kajian-kajian keislaman ringan usai Yasinan.
Dengan komitmen kuat dan semangat kebersamaan, Perhutani KPH Jombang berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi tradisi berkelanjutan yang menumbuhkan keseimbangan antara aspek lahiriah dan batiniah, antara kerja keras dan pasrah, antara perencanaan dan doa.
Di tengah arus modernisasi dan target kerja yang semakin dinamis, langkah-langkah seperti ini menunjukkan bahwa keberhasilan institusi tak hanya bergantung pada kecanggihan teknologi dan manajemen, tetapi juga pada kedalaman nilai dan kekuatan spiritualitas yang terawat.
Perhutani KPH Jombang, dengan segenap daya dan doa, terus berikhtiar menjaga hutan dan merawat harapan.
(Mif)