Konser Dialog Cinta Vol. 3 di Jombang: Bintang Bertaburan, UMKM Laris Manis, PKL Ngambek Dikit Gus Sentot pun menanggapi dengan kepala dingin dan hati hangat.
JOMBANG,jagaddesa86.com – Suasana Stadion Merdeka Jombang mendadak berubah jadi lautan manusia dan cinta pada akhir pekan, (20/20/Juli/25.)
Konser musik “Dialog Cinta Volume 3” sukses digelar dan menyihir ribuan penonton dengan penampilan top dari bintang-bintang nasional: Dere yang bikin baper, Nidji yang bikin lompat-lompat, Vierratale yang bikin nostalgia, Hadad Alwi yang bikin adem, NDX AKA yang bikin ngangguk-ngangguk, dan tentu saja Dewa 19 feat. Ello yang bikin dada sesak penuh kenangan.
Selain menyajikan musik kelas wahid, konser ini juga jadi ajang unjuk gigi bagi para pelaku UMKM lokal. Tenant-tenant kuliner dan produk kreatif berjajar manis di sekitar venue, seperti sedang ikut konser juga—bedanya mereka menyanyi pakai aroma sate dan aroma kopi susu.
Salah satu yang ikut nimbrung adalah Wakil Ketua III DPRD Jombang, Gus Sentot alias M. Syarif Hidayatulloh. Dengan santai ia menikmati suasana konser sambil sesekali menyapa warga. Menurut beliau, hiburan seperti ini penting agar masyarakat tidak stres mikirin harga cabe dan cicilan motor.
> “Bagus lah ya, asal tertib, tidak ugal-ugalan, dan tidak ada yang nyanyi fals,” ujarnya sambil tertawa ringan saat ditemui di malam Minggu yang penuh cinta.
Menurut Gus Sentot, suasana kondusif dan antusias masyarakat jadi bukti kalau konser ini sukses besar. Ia tak lupa mengacungkan jempol buat panitia dan EO yang kerja siang malam hingga mata panda pun tak sempat dirawat.
Tapi… di balik panggung yang gemerlap, ada sedikit cerita “drama pinggiran”. Beberapa PKL di sisi Barat stadion sempat manyun, karena dagangan mereka terasa terpinggirkan gara-gara penutupan akses area konser. Mereka merasa seperti tamu tak diundang di rumah sendiri.
Gus Sentot pun menanggapi dengan kepala dingin dan hati hangat.
> “Saya rasa ini cuma soal komunikasi yang belum klik. EO sudah urus izin lengkap dan bahkan sempat kasih kompensasi.Tapi mungkin penyampaiannya belum semanis es teh jumbo di siang hari,” ucapnya diplomatis.
Ia berharap ini jadi pelajaran bersama agar ke depan komunikasi dan koordinasi lebih sip, supaya semua pihak—baik EO, OPD, PKL, maupun tukang cilok keliling—bisa ikut merasakan manfaatnya.
> “Saya gak mau membela siapa-siapa, tapi tujuannya kan sama: menjadikan Jombang kota yang ramah event dan ramah dagang,” ujarnya sambil menepuk pundak salah satu pedagang.
Konser ini dianggap sebagai pemantik semangat untuk lebih banyak event di masa depan. Siapa tahu besok-besok Jombang bisa jadi tempat konser Coldplay (aminin aja dulu, ya).
Kesimpulannya? Dialog Cinta Vol. 3 bukan cuma soal musik, tapi juga tentang kolaborasi, ekonomi kerakyatan, dan belajar memahami satu sama lain meski berbeda posisi. Kalau cinta saja bisa saling memaafkan, masa kita enggak?(Hsn)