Sekitar 500 jamaah hadir dari Kabupaten Mojokerto, ditambah 500 jamaah dari Jombang. Belum termasuk rombongan dari Sidoarjo yang juga diperkirakan turut meramaikan acara.
“Insya Allah acara ini akan menambah semangat kita untuk lebih dekat dengan Al-Quran, mengamalkan isinya, membaca kalam-Nya,” kata H. Muhtazuddin, mewakili sohibul bait, kepada Duta.co.
Jamaah Al-Istiqomah ODOJ, menurut Muhtazuddin—akrab disapa Kaji Muh—merupakan komunitas yang sejak lama konsisten menanamkan kebiasaan membaca satu juz Al-Quran setiap hari.
“Ini bukan sekadar membaca teks. Tapi juga merenungkan maknanya, lalu mengamalkan ajaran-ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Konsep One Day One Juz, kata Kaji Muh, memungkinkan seseorang menuntaskan membaca 30 juz dalam waktu satu bulan. Selain melatih kelancaran membaca, metode ini membantu umat Islam memahami Al-Quran lebih utuh.
“Jam’iyyah Al-Istiqomah One Day One Juz menjadi wadah saling mendukung. Kami rutin berdiskusi, berbagi pengalaman, dan memotivasi agar terus istiqomah membaca Al-Quran,” katanya.
Acara di Jombang kali ini dirangkai pula dengan tradisi ruwat desa. Warga Desa Sawiji bergotong royong menyediakan konsumsi dan kebutuhan teknis lainnya.
“Kami gelar di Rumah Gede almarhum Cak Anam supaya tidak terlalu mengganggu lalu lintas jalan umum. Namun, masih banyak kendaraan yang melintas. Kami mohon maaf jika ada pengguna jalan yang terganggu,” ujar Kaji Muh.
Dalam kesempatan itu, KH Muhammad Sami’an dari Tambak Beras, Jombang, turut memberikan tausiyah. Ia mengingatkan pentingnya memperbanyak sedekah.
“Banyak-banyaklah bersedekah. Jangan pelit. Sebab, sedekah itu membuka pintu rezeki dan keberkahan hidup,” tuturnya di hadapan para jamaah.
Semangat ribuan jamaah ODOJ di Jombang seakan menegaskan geliat umat Islam untuk terus menumbuhkan kecintaan pada Al-Quran, tidak hanya sebagai bacaan, tetapi sebagai pedoman hidup.(Mif)