Bandung,jagaddesa86.com13 Juli 2025 — Rencana safari ceramah Zakir Naik di Bandung memantik gelombang penolakan keras. Ormas lintas agama, suku, budaya, dan tradisi Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB), turun tangan menyerukan pembatalan acara yang mereka nilai sebagai ancaman nyata terhadap kerukunan dan persatuan bangsa.
Spanduk-spanduk bertuliskan "Tolak Zakir Naik, Dai Provokator!", "Bandung Tanah Damai, Bukan Ladang Radikalisme!", dan "Selamatkan NKRI dari Penyusupan Ideologi Transnasional!" terpasang di berbagai sudut kota. PNIB mengingatkan bahwa kehadiran Zakir Naik bukan sekadar agenda dakwah, tetapi bagian dari skenario besar penyusupan ideologi Khilafah yang membahayakan keutuhan NKRI.
Ketua Umum PNIB, AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) dengan lantang menuntut Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi segera mencabut izin acara ceramah Zakir Naik.
“Bandung dan Jawa Barat tidak boleh menjadi panggung bagi dai provokator yang menyebarkan paham anti-toleransi. Kehadirannya mengancam persaudaraan antarumat beragama yang selama ini dijaga dengan susah payah. Gubernur harus bertindak! Jangan biarkan radikalisme tumbuh lewat mikrofon berkedok ceramah,” tegas Gus Wal.
Gus Wal menyoroti maraknya penolakan pembangunan rumah ibadah di Jawa Barat dalam beberapa bulan terakhir, seperti di Sukabumi dan Depok. Menurutnya, situasi ini diperparah oleh narasi eksklusif dan penuh kebencian yang dilontarkan dalam ceramah-ceramah ala Zakir Naik.
“Ini bukan sekadar ceramah. Ini racun ideologi! Zakir Naik secara terang-terangan menyudutkan agama lain dan mengusung superioritas kelompok tertentu. Paham semacam ini yang menjadi bahan bakar lahirnya intoleransi, radikalisme, bahkan terorisme,” lanjutnya.
Lebih jauh, Gus Wal mengungkapkan bahwa acara Zakir Naik didanai oleh dana besar dari luar negeri yang menyimpan agenda terselubung.
“Jangan terbuai karena katanya acara ini dibiayai sendiri. Justru itu yang berbahaya! Dana asing itu punya agenda. Ini bukan dakwah damai, ini penyusupan ideologi Khilafah global yang sedang bergerak diam-diam lewat mimbar ceramah,” tegasnya.
PNIB menuntut agar pemerintah pusat dan daerah tidak tunduk pada tekanan luar negeri dan segera membatalkan seluruh rangkaian safari ceramah Zakir Naik di Indonesia.
“Ini peringatan keras dari rakyat! Jangan tunggu sampai bom waktu itu meledak! Negara harus hadir melindungi rakyat dari paham provokatif yang membahayakan masa depan bangsa. Bila pemerintah tidak bertindak, rakyat akan bergerak,” tutup Gus Wal dengan nada keras.
PNIB menyatakan siap menggelar aksi nasional jika Zakir Naik tetap diberi ruang berbicara di bumi Indonesia pungkas.(Gus.wal)