zmedia

UMKM Naik Kelas, Pejabat Naik Panggung

Balikpapan,jagaddesa86.com panas, pameran ramai, janji manis kembali diucap. HUT Dekranas ke-45 jadi ajang selfie para istri pejabat, sambil bicara multiplayer effects — istilah keren yang entah kapan mampir ke dapur para pengrajin di pelosok Jombang.

Hj.Yuliati Nugrahani, Ketua Dekranasda Jombang, tampak anggun di panggung nasional. Katanya, beliau hadir bukan sekadar formalitas. Tentu saja, sebab setiap forum butuh dokumentasi, setiap foto butuh wajah familiar, dan setiap UMKM butuh... entah apa, sebab banyak yang masih bingung ke mana harus mengadu kalau modal macet.

Di atas panggung, Ketua Dekranas Pusat, Selvi Ananda Putri, menabuh genderang gotong royong dan inovasi berkelanjutan. Sementara di lapangan, para pengrajin justru menabuh genderang sabar — menunggu kapan janji sinergi pusat-daerah turun dalam bentuk pembeli, bukan sekadar brosur pameran.

Lucunya, semua ini dibungkus jargon megah: Indonesia Emas 2045. Padahal bagi sebagian pengrajin, yang penting emas bukan di 2045, tapi cukup hari ini: cukup makan, cukup modal, cukup pembeli.

Konon di Jombang, UMKM Naik Kelas sudah jadi mantra sakti. Kalau butuh pasar, dicarikan. Kalau butuh modal, disambungkan. Kalau butuh pelatihan, didampingi. Sayangnya, di kenyataan, yang sering dicari pengrajin bukan pasar, tapi orang dalam. Yang dicari bukan pelatihan, tapi pembeli real, bukan sekadar tamu VIP yang cuma menawar barang demi konten Instagram.

Jadi, selamat ulang tahun Dekranas. Semoga di usia 45 ini, multiplayer effects benar-benar sampai ke warung, pasar, dan dapur para pengrajin — bukan hanya sampai ke panggung seremonial dan hotel mewah tempat para pejabat merangkai kata.

Karena kalau terus begini, yang naik kelas hanya panggungnya. Pengrajinnya? Masih di kelas bertahan hidup.(Moh)